Pages

Wednesday, June 20, 2012

Dua, Satu = Aku, Kamu

Aku lelah berharap
bergantung pada harap
dan hidup pada harapan.
Ini aneh, tapi aku rasa nyata.
Aku punya rasa yang aku pikir kamu juga punya
aku selalu punya rindu yang tak pernah bertemu tuan rumahnya
rinduku tak berpeluk, kawan
rinduku padamu, si adam yang singgah disana.
Biar kusapa dulu. Hai, apa kabar?
lalu bisu berucap dengan angin.
Dingin. Ya, ini masih pagi, subuh pun belum.
Senyum manis dari kumis tipis, aku menyapamu?
Aku tak suka kamu yang ini, tapi aku selalu suka disisi lainmu selain ini.
Banyak, tak perlu ku sebut, bisa habis huruf ini tulis semuamu.
Sempurna? Hanya Tuhan yang punya
namun kamu nampak sempurna buatku.
Tadi satu, dua lalu tak terhitung lagi banyak kecocokan mimpiku padamu.
Mimpiku akan terwujud di kamu.
Seharusnya indah karena semua orang ingin mimpinya terwujud.
Tapi aku bukan punyamu.
Itu, itu saja mauku
kamu mengerti bukan?



No comments:

Post a Comment