Pages

Sunday, November 30, 2014

SEGERALAH BERLALU

Kita beberapa waktu terakhir suka begini
Mengisi pertemuan dengan kosong
Membiarkan waktu menghabisi jamuan didepan kita
Dinding kaca yang membatasi ruang itu menyimpan sejumlah cerita mengenai isi diamnya kita
Sama sama tak mau kalah dalam lomba siapa yang paling diam
Aku menang kali ini, kali terakhir mungkin
Terima kasih sudah menerima ajakanku malam ini
Aku jatuh cinta padamu lagi
Entah untuk yang keberapa kali
Aku harap ini ajakan terakhir dari aku untuk menutup kesedihanku pekan ini
Lewat besok minggu jika janjiku terpenuhi sudah
Tapi janji hanya sekadar janji yang terkunci dalam bentuk ucap
Hidup adalah pilihan dan aku sudah memilih
Aku paham apa gelisahmu selama ini dan aku tau kenapa kamu tak kunjung memberitahukan aku
Aku memilih takutmu
Silakan kembali kepada temna-temanmu yang merindukan kehadiranmu seperti dulu
Dan biarkan aku sabar menanti hadirmu lagi
Tak apa lama karna aku sudah terbiasa menunggu dengan tidak pasti seperti ini
Percaya aku, aku akan menyayangimu selalu
Percaya padaku, bahwa aku tidak akan pergi
Percayalah sayang, semuanya hanya sementara
Semuanya akan kembali lagi seperti biasa, kita hanya butuh waktu untuk sendiri.
Emm, bukan kita, terlebih kamu, maksudku.
.......
Selamat melakukan segala aktivitas tanpa diganggu aku, kamu.
Jangan lupa berdoa terus untuk kita :)


Salam hangat dari gugup jumpa kali pertamanya kita.
290914

TRAUMA

Aku pernah ingin pergi berulang kali
Lantas aku ingat, untuk apa aku datang jika menyengajakan pergi
Semua sudah lewat, semua sudah selesai
Tapi memori mengenainya akan terus tergeletak disisi ingatan yang sana
Tak pernah mau pergi sekalipun diusir
Sakitnya jelas masih terasa jika ada yang tak sengaja menyinggung
Menimbulkan bayangan yang sama
Pita tangisku mungkin sudah terpotong lalu terjahit rapi diujung
Air mataku terhenti, meninggalkan sesak
Sulit untuk kembali menerima semua
Sulit untuk memulai semuanya lagi dengan bahagia
Sulit untuk menyangka bahwa semua akan baik-baik saja
Masih takut jika sewaktu-waktu semuanya ada lagi, terjadi lagi
Dan aku hampir menangis lagi ketika membahas ini
Rupanya masih tersisa kesakitannya
Rupanya luka itu terlalu dalam hingga terasa perih jika disentuh
Lukanya sakit
 Aku trauma.

Tuesday, September 30, 2014

30 31

Tentang sebuah tanggal
Di penghujung bulan
30 atau 31
untuk Februari 28 atau 29
Deadline deadline deadline


[pict from vemale.com]

Sunday, August 31, 2014

SAYAP PELINDUNGMU

Judul single barunya The Overtunes, Sayap Pelindungmu.
Beberapa waktu lalu sempet liat mv-nya terus ngarep someone bakal ngirimin lagu ini buat aku hehe terus taunyaaaa dia ngirimin lagu itu semalem :') Kata dia, dia udah lama mau kirim lagu itu ke aku tapi ditunda terus karna yaaa kita sempet diem-dieman beberapa hari terakhir. Eh bukan diem-dieman sih, tapi akunya didiemin. Dan kalo masalah diem-dieman gini dia paling jago karna emang dasarnya dia itu pendiem. Aku yang pasti kalah karna emang akunya rese gabisa diem, apalagi didiemin tanpa alasan. :\
Liriknya tuh deep meaning banget lah pas sama keadaanku beberapa hari terakhir. Lagi down-downnya jadi kabid (kepala bidang sebuah kepanitiaan), banyak pikiran, sering nangis juga terus malah didiemin. Ya siapa yang ngga bete coba. Terus pas kitanya udah baikan, dikirimin lagu itu. Itu tuh senengnya kaya terbang menembus awan-awan :DD
Kalo kata aku ini lebih womantis dari dikasih bunga/coklat dari pasangan.

MOODBUSTER :3

Terimakasih lagi ya, kamu. Untuk lagu ini dan untuk semuanya sampai saat ini :)

Thursday, July 31, 2014

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Dua hari terakhir dalam rangka libur lebaran, film 99 Cahaya di Langit Eropa ditayangkan distasiun tv swasta Indonesia. Film bertema islami ini benar-benar menginspirasi, menceritakan banyak mengenai perjalanan Islam di Eropa. Alur ceritanya juga mengharukan karena mereka (tokoh dalam film) harus memperjuangkan keyakinan mereka selama bertahan di Eropa dan itu tidak mudah. Film ini (menurut saya) wajib masuk dalam list paling atas film yang harus ditonton. Film yang merupakan bawaan dari novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini ditulis oleh Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Saya tahu buku ini karena direkomendasikan oleh teman saya yang (pada saat itu) hendak melanjutkan studinya di Eropa. Novel ini membuat saya bangga menjadi seorang muslim dan saya belajar banyak dari sini. Sampai-sampai setiap teman saya ingin meminjam novel, novel ini yang saya pilihkan pertama. Dan mereka juga suka setelahnya.


Apa yang membuat saya harus menonton film ini adalah saya ingin melihat secara visual gambaran tentang tempat-tempat bersejarah seperti bukit Kahlenberg, Mezquita, Louvre, Restoran Der Wiener Deewan, Hagia Sophia, dan tempat-tempat bersejarah lainnya yang disebutkan dalam novel. Saya puas, film ini bisa merealisasikan imajinasi saya yang terbentuk dari pendeskripsian fisik dalam novel. Sang penulis membuat saya kagum dan saya merekomendasikan Anda sekalian untuk ikut menonton film ini atau membaca novelnya. :D

Boleh disimak dulu trailernya..
Trailer 99 Cahaya di Langit Eropa part 1

Trailer 99 Cahaya di Langit Eropa part 2

Selamat menonton dan semoga mendapat hikmah setelah menonton film ini :D

Wassalam.

Monday, June 30, 2014

SELAMAT DATANG, PERGI

Rikuh merangkul malam
Aku sempat bahagia karna Tuhan mengabulkan doaku dengan menghadirkan kamu
Terimakasih sudah datang lalu pergi, kini aku tak perlu mencari
Terimakasih sudah datang lalu pergi, kini saatku menghakimi
Karena aku lebih suka berjalan sendiri sambil mengumpulkan sepi
Daripada menanti datangnya pelangi yang hanya berupa janji



Friday, May 30, 2014

KEPADA TUAN PENEGUK KOPI

Selamat menunggu larutnya pedih, Tuan peneguk kopi
Duduk saja yang manis disudut teras depan sana
Coba hempaskan perihmu pada kilau cahaya senja yang hendak merambat pergi
Tuan butuh waktu untuk sendiri, menyendiri
Mungkin kita sedang marah karena rindu, coba dulu bertemu, mungkin akan meredakan amarahmu
Mungkin juga dapat meramaikan kembali ruang-ruang hampa tak berisi
Cerita itu rupanya ikut menyedot habis kesaratanmu
Kamu sekarang kosong melompong, Tuan
Teruntuk Tuan yang suka menyesap tepian cangkir kecil di kafe dengan berteman sepi
Coba hangatkan badan dengan mengalirkan ramuan pahit itu ke dalam tubuhmu
Menyatu dengan janji manis yang kau utarakan sejengkal sebelum pergi
Kita sekarang duduk berhadapan
Aku adalah sepimu
Sama-sama mulai menyesap kopi
Aku uapnya, kamu rasanya
Biar, biar saja
Kita akan bersama-sama meneguk rasa yang sama
Rasa yang melukis luka sewaktu lampau
Yang pernah menyertakan kenyamanan dalam setiap perjumpaan
Dalam setiap lanskap yang pernah kita tamui
Walau semua hanya sekadar penepatan janji atas pertemuan sebelumnya yang belum tuntas
Walau kita sama-sama tahu bahwa kita selalu butuh waktu untuk bertemu
Tak mengapa
Pertemuan kita adalah tiada akhir, Tuan peneguk kopi..