Pages

Monday, July 2, 2012

Salamku Buat Kamu

Hai, aku perindumu. Datang kembali untuk menyapamu, mengajakmu berbicara lewat ini. Ya, aku tak mampu tuk memulai sebuah percakapan denganmu. Tak juga berani tatap mata sayumu. 

Aku hanya ingin beri kabar bahwa aku telah memutuskan untuk mengakhiri semua drama imajinasi ini, aku akan segera mencari aktor penggantimu, iya segera. Kamu sudah cukup beri bahagia palsu dalam hidupku, juga tawa sendu berakhir pilu, aku tak mau ada lagi yang seperti itu.

Kamu perlu tau bahwa aku tau apa-apa yang tak kamu pikir aku akan tau. Dan ketauanku itu hari ini membuatku sedih, aku menagis. Menangis tersendu disudut kamar berdebu milikku. Tak menyangka sebegitu parahnya rasa ini hingga aku berani tangisimu. Aku tau, sejak lama aku yang berlebihan kembangkan rasa ini. Tolong dipahami, aku belum pernah punya rasa itu, rasa yang semua teman2ku pernah punya. Aku berbeda dengan mereka dan aku ingin menjadi seperti mereka.

Aku wanita, disini wanita tak pernah memulai, ia hanya bisa menunggu kabar gembira datang dari lelaki pujaannya. Ah si wanita pasti akan senang bila nyata adanya.

Aku juga titip salam untuk kekasihmu itu. Aku percaya bahwa dia akan berimu banyak kebahagiaan. Jaga sampai lama keharmonisan kalian hingga waktu mengajak kalian berpikir dewasa untuk mengakhiri semuanya. Entah berakhir dipelaminan atau surat putusan. Itu pilihan kalian. Semoga yang terbaik untuk kalian, terutama kamu, pemeran utama imajinasiku. Sempurnaku.

Sekarang aku tau, hidup itu tak melulu soal harapan. Aku belajar dari sini. Terimakasih untuk masa putih abu-abuku yang berakhir dengan cerita tentangmu. Yang tak pernah tau ini.

Aku tak punya lagi harapan yang sebesar dulu ketika aku masih suka menulis tentang kamu. Aku selalu memotivasi diri bahwa kamu membaca ini hingga aku terus semangat menulis tentangmu, di notesku. Sekarang sudah tak ada motivasi lagi, bahkan untuk menyelesaikan ini saja aku harus meyeka air mata berulang kali dengan tetap tersenyum. Rasanya palsu.

Oh iya, kamu tak perlu tau aku sedang menulis tentang kamu. Biar orang lain saja yang tau.

Disini, aku sebagai pemeran utama wanita yang bersikap berlebihan ketika habis jumpaimu. Dari situ nanti akan selalu ada imajinasi baru pengiring tidurku yang berperan utama lelaki, kamu. Kamu sempurna, hingga sanggup ku tempatkan di setiap peran. Kamu cocok jadi apa saja, tapi bukan jadi kekasihku.

Kamu, jaga kesehatanmu. Rinduku untukmu akan kusimpan diruang hatiku yang dingin agar beku dan dapat kucairkan ketika waktu pertemukan kita lagi. Entah kapan. Semoga akan ada pertemuan itu dan aku harap bukan yang terakhir karena aku masih ingin berkata padamu tentang semua ini. Suatu hari nanti.

Ah, aku berkhayal tentangmu lagi. Baiklah, untuk malam ini saja, ijinkan aku tidur dengan imajinasi tentangmu. Selamat malam!

No comments:

Post a Comment